Kamis, 15 Januari 2015



TUGAS PEMBELAJARAN PKN
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Sukasih, M.Pd.
KNOWLEDGE /PENGETAHUAN
NAMA                  : JAMROJI
NIM                       : 123911344
KELAS                    : DMS M PGMI

KNOWLEDGE  / PENGETAHUAN

SEJARAH ILMU
Ilmu merupakan prasyarat utama dalam memperolah kebahagiaan, baik didunia maupun diakhirat. Dan untuk membangun kembali suatu peradaban tertentu yang harus dilakukan pertama kali adalah membangun kembali tradisi keilmuan, termasuk membangun peradaban Islam atau membangun lagi pola pikir Islam.
Secara etimologi ilmu berasal dari kataakar kata `ain, lam dan mim yang yang diambil dari perkataan alamah yaitu tanda, petunjuk atau indikasi yang dengannya sesuatu/ seseorang dikenal. Menurut  Al-Attas, definisi ilmu secara termonologi adalah:
1.       Ilmu sebagai sesuatu yang berasal dari Allah SWT.
2.       Ilmu sebagai sesuatu yang diterima oleh jiwa yang aktif dan kreatif.
Menurut Ibnu Khaldun ilkmu dibagi menjadi 2 macam:
1.       Ilmu Naqliyah, yaitu ilmu yang berdasarkan pada otoritas/ ilmu-ilmu tradisional
2.       Ilmu Aqliyah, yaitu ilmu yang berdasarkan akal/dalil rasional.
Menurut Al Ghazali menggholongkan ilmu menjadi 2 macam juga:
1.       Ilmu Syar`iyyah, yaitu ilmu yang dalam menuntutnya bersifat fardhu `ain.
2.       Ilmu Ghoir  Syar`iyyah, yaitu jenis ilmu yang dalam menuntutnya bersifat fardhu kifayah.
SEJARAH PENGETAHUAN
Kata pengetahuan knowledge adalah kata benda yang berasal dari kata kerja “tahu” ( toknow)  yang searti dengan mengetahui. Sedangkan ilmu besrasal dari bahasa arab `alima, yalmu,`ilm yang berart I tahu atau mengetahui. Menurut bahasa, kata pengetahuan bias bermakna ilmu. Al Ghazli mengkategorikan pengetahuan dengan tiga hirarkhi:
1.       Pengetahuan bathin yang diperoleh melalui pengalaman pribai dan hanya dapat diperoleh oleh sedikit orang yang mendapatkannya untuk menembus kecerdasan dan pemahaman yang kuat.
2.       Pengetahuan diskursif yaitu pengetahuan yang dukuasai oleh para filsuf, fukaha dan teolog.
3.       Pengetahuan rakyat kebanyakan yang terserapoleh kesibukan dan pekerjaan sehari-hari, mereka hanya dapat menguasai iman atau dengan taqlid.
Jadi faktor yang sangat mempengaruhi pada hirarki adalah tingkat kepamahaman, latar belakang keluarga, tingkat pendidikan, usia, pengalaman pribadi dan bacaanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar